rocove.com - Kamu Pria yang siap menikah atau bahkan sudah punya calon pendamping untuk hidupmu ? Kamu harus baca artikel yang satu ini. Kamu harus memperhatikan calon pendampingmu berasal dari daerah mana ? bukan karena rasis, tapi ini adalah budaya di nusantara. Karena Indonesia punya bangsa berbudaya.
Gadis Indonesia itu mahal ? iyalah, mereka memiliki keunikan yang spesial dan punya kepribadiaan yang berbudaya tentunya. Keunikan mereka itulah yang membuat mereka menjadi mahal dan tentunya harus kamu perjuangkan
Kamu para lelaki harus bersiap - siap jika ingin meminang gadis dari daerah - daerah berikut ini
1. Gadis Aceh
Seperti informasi yang dihimpun dari helloacehku.com, Kalau kamu jatuh cinta dengan gadis aceh maka siap-siap dengan mahalnya mahar, kenpa gitu ? karena dalam adat pernikahan di aceh, mahar kepada gadis aceh dihitung berdasarkan hitungan Mayam emas.
Mayam itu satuan emas yang digunakan oleh masyarakat aceh dimana satu mayam setara dengan 3, 33 gram. Gampangannya gini deh, kalau sekarang harga emas Rp 510.500, maka satu mayam emas hari ini di Aceh adalah Rp. 1.700.000. dan tentu belum termasuk ongkos pembuatannya sekitar Rp. 50 ribu.
Nah, gadis aceh maharnya kisaran 3-30 mayam. Tapi itu juga tergantung latar belakangnya, semakin tinggi latar belakangnya maka bisa lebih dari itu. Tapi bukan itu saja, masih ada uang hangus dan uang kamar, berikut ini contoh rinciannya :
2. Gadis Bugis
Kamu jangan kaget ketika gadis pujaanmu adalah gadis bugis nan cantik jelita ternyata dibutuhkan mahar yang cukup tinggi untuk meminangnya. Masyarakat bugis itu mematok mahar berdasarkan ketinggian derajat dan pendidikannya. Jadi gadis lulusan SMA akan beda harganya dengan gadis lulusan S1, apalagi S2 dan S3.
Sebagai gambaran, seorang gadis yang telah menyelasaikan pendidikan S1, patokan maharnya seharga lebih dari Rp 50 juta. Trus kalau S2 bisa sampai Rp. 75 juta, dan sebagainya. Tentunya butuh kerja berapa tahun untuk meminang gadis pujaanmu. Tapi kalau yang namanya cinta, apapun halangannya, go ahead ajalah.
3. Gadis Banjar ( Kalsel )
Nah kalau kamu suka gadis banjar, kamu harus tahu bahwa dalam lingkungan masyarakat Kalimantan Selatan dan Tengah, sejak lama telah mengakar secara turun temurun budaya jujuran. Jujuran adalah sejumlah uang dalam besaran tertentu (dengan nilai yang telah disepakati) yang wajib diserahkan oleh calon / keluarga calon mempelai laki-laki kepada keluarga calon mempelai perempuan yang dipergunakan untuk mengadakan walimah/syukuran acara pernikahan.
Jumlahnya mulai 5 juta sampai-20 Juta bahkan bisa lebih, itu belum termasuk biaya-biaya lainnya seperti biaya tempat tidur dan biaya pesta pernikahan. Semakin banyak undangan maka semakin banyak pula biaya yang harus disiapkan.
4. Gadis Batak
Sebuah ungkapan blak-blakan cowok batak dari sini, “Kalau boleh sama mamaku, uda kucari perempuan jawa. Gila ah. mahal kali biaya ngelamar pacarku yang sekarang. Cuma karena mama ku cuma mau menantu orang Batak makanya kuusahakan. tapi memang kuakui lha, mahalnya luar biasa. kalo gak ada minimal 80 juta, gak usalah nikah sama cewek Batak.”
Jadi kalau di adat batak, ada yang namanya sinamot sebagaih arga mati buat kelangsungan sebuah pernikahan. Berapa besarnnya ? ya diatas 50 juta lah. Semahal itukah? ya semahal itu. Inilah yang menjadi salah satu alasan seorang boru ni raja (read : perempuan batak) menikah diumur yang bisa dibilang diatas matang. Itu belum termasuk biaya pernikahan dan lain-lainnya lho.
5. Gadis Nias
Nah adat di Nias, ketika dua muda mudi hendak mkenikah, maka pihak cowok harus memberikan mahar berupa 100 ekor babi dewasa. Tuing, setara berapa duit tuh ? tetapi kalau si cowok ndak sanggup maka dia bisa mngeabdi kepada mertuanya sampai nilai maharnya dianggap lunas. Yeah…
Kalau kalau sudah begini rasanya ingin jadi cowok Pariaman (sumatra barat) saja, karena di sana yang “dibeli” adalah cowoknya hha, ueenak. Istilah adat tersebut bukan disebut membeli tapi namanya uang penjemput. Apa itu ? Jadi keluarga perempuan harus menjemput laki-laki dengan semacam bawaan atau uang. Lho… kenapa harus begitu ? Itu untuk menghargai keluarga pihak laki-laki yang telah melahirkan dan membesarkannya, sehingga ketika anak atau kemenakan (Red: keponakan) mereka menikah dan meninggalkan rumah, mereka tidak merasa kehilangan
Gadis Indonesia itu mahal ? iyalah, mereka memiliki keunikan yang spesial dan punya kepribadiaan yang berbudaya tentunya. Keunikan mereka itulah yang membuat mereka menjadi mahal dan tentunya harus kamu perjuangkan
Kamu para lelaki harus bersiap - siap jika ingin meminang gadis dari daerah - daerah berikut ini
1. Gadis Aceh
Seperti informasi yang dihimpun dari helloacehku.com, Kalau kamu jatuh cinta dengan gadis aceh maka siap-siap dengan mahalnya mahar, kenpa gitu ? karena dalam adat pernikahan di aceh, mahar kepada gadis aceh dihitung berdasarkan hitungan Mayam emas.
Mayam itu satuan emas yang digunakan oleh masyarakat aceh dimana satu mayam setara dengan 3, 33 gram. Gampangannya gini deh, kalau sekarang harga emas Rp 510.500, maka satu mayam emas hari ini di Aceh adalah Rp. 1.700.000. dan tentu belum termasuk ongkos pembuatannya sekitar Rp. 50 ribu.
Nah, gadis aceh maharnya kisaran 3-30 mayam. Tapi itu juga tergantung latar belakangnya, semakin tinggi latar belakangnya maka bisa lebih dari itu. Tapi bukan itu saja, masih ada uang hangus dan uang kamar, berikut ini contoh rinciannya :
- Cincin tunangan (2 mayam) : Rp. 3.400.000
- Seserahan saat tunangan : Rp. 1.200.000
- Mahar Nikah ( 16 mayam) : Rp. 27.200.000
- Seserahan saat resepsi (di hitung dengan isi talam sesuai dengan jumlah Mayam, walaupun tidak wajib) : Rp 6.000.000
- Uang hangus : Rp. 6.000.000
- Isi Kamar : Rp 10.000.000
- Biaya resepsi : Rp. 30.000.000
2. Gadis Bugis
Kamu jangan kaget ketika gadis pujaanmu adalah gadis bugis nan cantik jelita ternyata dibutuhkan mahar yang cukup tinggi untuk meminangnya. Masyarakat bugis itu mematok mahar berdasarkan ketinggian derajat dan pendidikannya. Jadi gadis lulusan SMA akan beda harganya dengan gadis lulusan S1, apalagi S2 dan S3.
Sebagai gambaran, seorang gadis yang telah menyelasaikan pendidikan S1, patokan maharnya seharga lebih dari Rp 50 juta. Trus kalau S2 bisa sampai Rp. 75 juta, dan sebagainya. Tentunya butuh kerja berapa tahun untuk meminang gadis pujaanmu. Tapi kalau yang namanya cinta, apapun halangannya, go ahead ajalah.
3. Gadis Banjar ( Kalsel )
Nah kalau kamu suka gadis banjar, kamu harus tahu bahwa dalam lingkungan masyarakat Kalimantan Selatan dan Tengah, sejak lama telah mengakar secara turun temurun budaya jujuran. Jujuran adalah sejumlah uang dalam besaran tertentu (dengan nilai yang telah disepakati) yang wajib diserahkan oleh calon / keluarga calon mempelai laki-laki kepada keluarga calon mempelai perempuan yang dipergunakan untuk mengadakan walimah/syukuran acara pernikahan.
Jumlahnya mulai 5 juta sampai-20 Juta bahkan bisa lebih, itu belum termasuk biaya-biaya lainnya seperti biaya tempat tidur dan biaya pesta pernikahan. Semakin banyak undangan maka semakin banyak pula biaya yang harus disiapkan.
4. Gadis Batak
Sebuah ungkapan blak-blakan cowok batak dari sini, “Kalau boleh sama mamaku, uda kucari perempuan jawa. Gila ah. mahal kali biaya ngelamar pacarku yang sekarang. Cuma karena mama ku cuma mau menantu orang Batak makanya kuusahakan. tapi memang kuakui lha, mahalnya luar biasa. kalo gak ada minimal 80 juta, gak usalah nikah sama cewek Batak.”
Jadi kalau di adat batak, ada yang namanya sinamot sebagaih arga mati buat kelangsungan sebuah pernikahan. Berapa besarnnya ? ya diatas 50 juta lah. Semahal itukah? ya semahal itu. Inilah yang menjadi salah satu alasan seorang boru ni raja (read : perempuan batak) menikah diumur yang bisa dibilang diatas matang. Itu belum termasuk biaya pernikahan dan lain-lainnya lho.
5. Gadis Nias
Nah adat di Nias, ketika dua muda mudi hendak mkenikah, maka pihak cowok harus memberikan mahar berupa 100 ekor babi dewasa. Tuing, setara berapa duit tuh ? tetapi kalau si cowok ndak sanggup maka dia bisa mngeabdi kepada mertuanya sampai nilai maharnya dianggap lunas. Yeah…
Kalau kalau sudah begini rasanya ingin jadi cowok Pariaman (sumatra barat) saja, karena di sana yang “dibeli” adalah cowoknya hha, ueenak. Istilah adat tersebut bukan disebut membeli tapi namanya uang penjemput. Apa itu ? Jadi keluarga perempuan harus menjemput laki-laki dengan semacam bawaan atau uang. Lho… kenapa harus begitu ? Itu untuk menghargai keluarga pihak laki-laki yang telah melahirkan dan membesarkannya, sehingga ketika anak atau kemenakan (Red: keponakan) mereka menikah dan meninggalkan rumah, mereka tidak merasa kehilangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar